Begini Toh Nasi Megono...

KOMPAS.com - Nangka muda dicincang kasar sebagai pelengkap nasi. Selintas seperti abon dan nasi. Jika bertandang ke Pekalongan, pasti kuliner yang disarankan adalah Nasi Megono. Ternyata, begini toh Megono itu. Nasi Megono khas Pekalongan, Jawa Tengah, adalah kuliner wajib yang harus Anda coba saat mampir ke kota batik itu.

Rumah Makan Pak Masduki menjadi tempat berburu Nasi Megono yang sering direkomendasikan. Apalagi rumah makan ini buka hingga malam. Dengan interior seperti bangunan era kolonial Belanda, warga setempat hingga wisatawan tampak selalu memadati rumah makan itu.

"Rumah Makan ini didirikan oleh Pak Masduki. Beliau sudah berjualan dari tahun 1953. Awalnya hanya warung pinggir jalan," jelas Pak Lik, salah satu karyawan yang bekerja di Rumah Makan Pak Masduki. Pak Masduki sudah lama tiada, karena itu usaha tersebut pun diteruskan oleh anaknya.

Nasi yang diberi megono paling cocok dimakan dengan lauk garang asem. Rupanya seperti rawon namun dengan kuah yang lebih bening. Warna hitam kuah berasal dari kluwak. Rasa kuah begitu segar! Ada sensasi asam kecut dan segelintir pedas berpadu apik. Sebagai isian adalah daging sapi berlemak, kentang, dan cabe rawit utuh. Bisa juga ditambahkan dengan telur.

"Mau pakai tambahan tomat?" tanya Pak Lik.

Ternyata, sebagai pelengkap megono di piring nasi, ada tumisan tomat merah yang asam namun menyegarkan. Kolaborasi cantik antara nasi panas, garam asam menyegarkan, megono, dan tumisan tomat. Dijamin sekali makan akan selalu membuat kangen.